JULUKAN BAGI TÂBI’ÎN

Pertanyaan:
‘Afwân Ustâdz, kalau gelar untuk semua At-Tâbi’în, bisa kita katakan Asy-Syaikh, Al-‘Allâmah atau Al-Imâm?

Jawaban:
Boleh memberi gelar syaikh kepada setiap orang dari kalangan Tâbi’în, karena gelar ini penggunaannya sudah umum dari zaman dahulu hingga zaman sekarang, penggunaannya kepada orang yang tergolong Ahlul ‘Ilmi ataupun yang tergolong Ahlul Khair ataupun orang yang ditokohkan. Dan gelar syaikh ini sudah biasa digunakan di kalangan salaf sebagaimana telah digunakan di kalangan para Shahabat, berkata Abû Sa’îd Al-Khudrî tentang Abû Bakr Ash-Shiddîq Radhiyallâhu ‘Anhumâ:

فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَقُلْتُ فِي نَفْسِي مَا يُبْكِي هَذَا الشَّيْخَ

“Lalu menangis Abû Bakr Radhiyallâhu ‘Anhu, akupun berkata pada diriku: Apa yang membuat syaikh ini menangis.” Riwayat Al-Bukhârî. Disebutkan sebagai syaikh.
Berkata pula ‘Anbasa tentang Anas Radhiyallâhu ‘Anhumâ:

وَاللَّهِ لاَ يَزَالُ هَذَا الْجُنْدُ بِخَيْرٍ مَا عَاشَ هَذَا الشَّيْخُ بَيْنَ أَظْهُرِهِمْ

“Demi Allâh, pasukan ini akan senantiasa dalam kebaikan selama syaikh ini masih hidup di tengah-tengah kalian.” Riwayat Al-Bukhârî.

Adapun kalau ingin memberi julukan ‘Allâmah kepada Tâbi’în maka ini dikhususkan untuk mereka yang dikenal keilmuan dan periwayatannya. Demikian pula memberi julukan imâm maka dikhususkan untuk mereka yang dikenal pada keilmuan, memiliki periwayatan ilmu dan hadîts. Jika ada dari mereka yang dikenal tidak memiliki periwayatan ilmu dan hadîts namun memiliki keutamaan dari sisi kedudukan dan amal shâlih lalu ada yang menjuluki dengan gelar imâm maka dimaksudkan dengannya adalah kepemimpinan atau keteladanan sebagaimana pada lafazh doa:

وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا

“Jadikanlah kami imâm bagi orang-orang bertaqwâ.” [Surat Al-Furqân: 74].
Yakni jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.

Uwais Al-Qarnî Radhiyallâhu ‘Anhu wa Rahimah tatkala ada yang menyebutkannya sebagai imâm maka ini tidak masalah, karena beliau sebagai teladan dalam kebaikan dan amal shâlih, beliau bahkan teranggap sebaik-sebaik Tâbi’în dari sisi kedudukan dan amal shâlih, Nabî Shallallâhu Alaihi wa Sallam telah berkata tentang beliau:

إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ

“Sungguh sebaik-sebaik Tâbi’în adalah seseorang yang bernama Uwais.” Riwayat Muslim.

Dijawab oleh:
Muhammad Al-Khidhir pada hari Selasa, 8 Jumâdal Ãkhirah 1443 / 10 Januari 2022 di Cipancur Klapanunggal Bogor.

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/6110