JANGAN PERNAH MEREMEHKAN DOA ORANG YANG DIHZALIMI

Pertanyaan:
Ustâdz, apakah kita ikut qunut nâzilah pada keadaan covid-19 sekarang?

Jawaban:
Kita tidak menganjurkan untuk qunut nâzilah, karena fitnah virus corona ini tidak ada kejelasan berakhirnya, bisa jadi akan segera berakhir dan bisa pula berkepanjangan, sementara qunut nâzilah yang dilakukan oleh Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam hanya sebulan saja, berkata Anas bin Mâlik Radhiyallâhu ‘Anhu:

فَقَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَيْهِمْ

“Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam qunut sebelum mendoakan kejelekan kepada kaum Musyrikîn.” Riwayat Al-Bukhârî.
Adapun yang sudah melakukan qunut nâzilah maka kita yakin pada sebagian lafazh doa mereka dapat dikabulkan oleh Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ, karena bersesuaian dengan keadaan, mereka ingin shalat berjamâ’ah di masjid namun dibuatkan fitnah, mereka ditahdzir dari melaksanakan shalat berjamâ’ah di masjid, tidak hanya itu namun mereka dikambing hitamkan, dan sebagian mereka diisolasi beberapa hari, diisukan positif virus corona, namun setelah diperiksa ternyata tidak, belum lagi cercaan dan penghinaan kepada mereka. Ini adalah berbagai kezhaliman, dan kita khawatirkan terhadap sebagian lafazh doa mereka di dalam qunut nâzilah yang kita berat untuk melafazhkannya karena maknanya benar-benar membahayakan, belum lagi doa mereka di saat mereka dikambinghitamkan yang kita tidak mengetahuinya? Maka hendaklah orang yang berakal merasa takut, karena Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam telah berkata:

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

“Jagalah dirimu terhadap doa orang yang dizhalimi, karena sesungguhnya tidak ada di antaranya dan di antara Allâh suatu penghalang.” Riwayat Al-Bukhârî.

Mungkin saja orang-orang yang telah mentahdzîr mereka dari melaksanakan shalat berjamâ’ah di masjid akan meremehkan mereka dan akan menganggap doa mereka tidak akan dikabulkan karena mereka telah divonis sesat dan menyimpang. Hanya saja wahai umat, mereka itu termasuk dari orang-orang yang dizhalimi, mereka dizhalimi bukan karena mencari keridhaan pemerintah namun mereka dizhalimi karena isu dan fitnah virus corona, dan juga mereka dizhalimi karena mereka mempertahankan untuk tetap shalat berjamâ’ah di masjid bersama sebagian kaum Muslimîn. Oleh karena itu kita yakin doa mereka dapat dikabulkan, di dalam suatu hadîts yang dihasankan oleh Al-Albânî Rahmatullâh ‘Alainâ wa ‘Alaih:

دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ مُسْتَجَابَةٌ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُورُهُ عَلَى نَفْسِهِ

“Doa orang yang dizhalimi itu dikabulkan, meskipun dia pendosa, dan dosanya itu atas dirinya sendiri.” Riwayat Ahmad dari Abû Hurairah Radhiyallâhu ‘Anhu dari Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam.

Wahai umat hati-hati, jangankan mereka yang masih teranggap sebagai umat Islâm, orang-orang musyrik zaman dahulu saja ketika berdoa dalam keadaan ikhlas maka Allâh kabulkan doa mereka, lalu bagaimana dengan mereka yang selalu berdoa kepada Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ? Berkata Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ tentang orang-orang musyrik zaman dahulu:

فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِی ٱلۡفُلۡكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ إِذَا هُمۡ یُشۡرِكُونَ

“Apabila mereka naik kapal maka mereka berdoa kepada Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, tatkala Allâh menyelamatkan mereka sampai ke daratan, tiba-tiba mereka kembali berbuat kesyirikan.” [Surat Al-Ankabût: 65].

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh pada hari Rabu tanggal 12 Syawwâl 1441 / 3 Juni 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/4638