KABAR GEMBIRA DARI SATU TANDA KIAMAT

Pertanyaan:
Ustâdz, adakah urutan terjadinya hari kiamat?.

Jawaban:
Banyak dalîl menyebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, hanya saja tidak disebutkan secara terurut, oleh karena itu ada berbagai ijtihâd dari kalangan Ahlul ‘Ilmî dalam menyebutkan urutan dari tanda-tanda terjadinya hari kiamat.

Secara umumnya kiamat ada dua urutan, yaitu qiyâmah sughrâ (kiamat kecil) kemudian qiyâmah kubrâ (kiamat besar).

Adapun tanda-tanda kiamat kecil sudah banyak yang terjadi, banyak pula yang sedang terjadi dan juga masih banyak yang akan terjadi.
Adapun tanda-tanda kiamat besar maka sudah ada yang terjadi dan akan terus terjadi.

Kita masih dalam penungguan tentang satu tanda kiamat sebagai kabar gembira yaitu kemunculan Al-Mahdî Muhammad bin ‘Abdillâh Radhiyallâhu ‘Anhumâ, beliau akan menjadi penguasa dunia dan Islâm akan berjaya, berkata Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam:

يخرجُ في آخرِ أُمَّتي المهديُّ، يَسقِيه اللهُ الغَيْثَ، وتُخرِجُ الأرضُ نباتَها، ويُعطِي المالَ صِحاحًا، وتكثُرُ الماشيةُ وتَعظُمُ الأُمَّةُ

“Al-Mahdî akan keluar dari generasi akhir umatku, Allâh akan menurunkan banyak hujan pada masa kejayaannya, bumi akan mengeluarkan banyak tumbuhan. Beliau akan memberikan harta dengan adil, hewan ternak menjadi banyak, dan umat Islâm semakin mulia.” Riwayat Al-Hâkim.

Tatkala Al-Mahdî telah muncul maka orang-orang mu’min sejati akan bersamanya, mereka akan berjihâd dan berperang dengan perang besar-besaran, berkata Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam tentang mereka:

فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ

“Mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang belum pernah dilakukan oleh suatu kaumpun.” Riwayat Ibnu Mâjah, Al-Bazzâr, Al-Hâkim dari Tsaubân Radhiyallâhu ‘Anhu.

Mereka akan melakukan penaklukkan besar-besaran terhadap berbagai negeri, termasuk Hindia mereka akan ikut taklukkan, berkata Nabî Shallallâhu ‘Alaihish Shalâtu was Salâm:

عِصَابَتَانِ مِنْ أُمَّتِي أَحْرَزَهُمَا اللَّهُ مِنْ النَّارِ: عِصَابَةٌ تَغْزُو الْهِنْدَ، وَعِصَابَةٌ تَكُونُ مَعَ عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلَام

“Dua kelompok dari umatku yang Allâh menjaga keduanya dari Neraka: Sekelompok memerangi Hindia dan sekelompok lagi keberadaannya bersama ‘Îsâ bin Maryam ‘Alaihish Shalâtu was Salâm.”

Allâh menguatkan mereka dengan menurunkan Al-Masîh ‘Îsâ bin Maryam ‘Alaihimash Shalâtu was Salâm, Al-Masîh ‘Îsâ bin Maryam bersama kelompoknya memerangi pasukan Al-Masîh Dajjâl, Al-Masîh ‘Îsâ bin Maryam ‘Alaihimash Shalâtu was Salâm akan membunuh Al-Masih Dajjâl, berkata Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam:

فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ

“Lalu Allâh mengutus ‘Îsâ bin Maryam, beliau mirip seperti ‘Urwah bin Mas’ûd, beliau mencari Dajjâl lalu membunuhnya.” Riwayat Muslim.
Pada riwayat Ahmad dan At-Tirmidzî dengan lafazh:

يَقْتُلُ ابْنُ مَرْيَمَ الدَّجَّالَ بِبَابِ لُدٍّ 

“Ibnu Maryam akan membunuh Dajjâl di gerbang Ludd.”

Setelah Al-Masîh Dajjâl tewas maka Islâm berada di puncak kejayaan, dipimpin oleh Khalîfah Muhammad bin ‘Abdillâh Al-Mahdî dan juga menjadi imâm besar yang ikut shalat di belakangnya adalah Al-Masîh ‘Îsâ bin Maryam ‘Alaihimush Shalâtu was Salâm, berkata Nabî Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam:

مِنَّا الذي يُصلِّي عيسى ابنُ مريمَ خلفَه

“Dari kalangan kita yang akan mengimami shalat sedangkan ‘Îsâ Ibnu Maryam di belakangnya.” Riwayat Abû Nu’aim dari Abu Sa’îd Al-Khudrî Radhiyallâhu ‘Anhu.

Dijawab oleh:
Muhammad Al-Khidhir pada hari Senin 1 Shafar 1444 / 29 Agustus 2022 di Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir Bogor.

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/6710