HUKUM TAKBIRAN PADA MALAM ‘ÎDUL FITHRI

📝 Pertanyaan:
‘Afwân ada pertanyaan: Bagaimanakah hukum takbiran pada malam ‘Îdul Fithri?

📜 Jawaban:
Takbiran pada malam ‘Îdul Fithri termasuk dari perkara yang disyari’atkan, berkata Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Hendaklah kalian menyempurnakan bilangan bulan Ramadhân lalu kalian bertakbir kepada Allâh atas petunjuk yang telah Dia berikan kepada kalian, dan supaya kalian bersyukur”. [Al-Baqarah: 185].

Berkata Al-Imâm Abû ‘Abdillâh Muhammad bin Idrîs Asy-Syâfi’î Rahmatullâh ‘Alainâ wa ‘Alaih:

ﻭَﺗُﻜَﺒِّﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋِﻨْﺪَ ﺇﻛْﻤَﺎﻟِﻪِ

“Kalian bertakbir kepada Allâh ketika telah menyempurnakan Ramadhân.”
Dan beliau jelaskan:

ﻭَﺇِﻛْﻤَﺎﻟُﻪُ ﻣَﻐِﻴﺐُ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﻣِﻦْ ﺁﺧِﺮِ ﻳَﻮْﻡٍ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡِ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

“Menyempurnakannya yaitu dari waktu tenggalamnya matahari pada akhir hari dari hari-hari di bulan Ramadhân.”

Berkata Al-Imâm Sufyân Ats-Tsaurî Rahmatullâh ‘Alainâ wa ‘Alaih:

ﻧَﺮْﺟُﻮ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺘَّﻜْﺒِﻴْﺮُ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ

“Kami menganggap keberadaan takbir itu pada malam ‘Îdul Fithri.”

Diriwayatkan dari Sa’îd Ibnul Musayyab, ‘Urwah Ibnuz Zubair dan Abû Bakr bin ‘Abdirrahmân:

ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳُﻜَﺒِّﺮُﻭْﻥَ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻳَﺠْﻬَﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟﺘَّﻜْﺒِﻴﺮِ

“Bahwasanya mereka takbiran pada malam ‘Îdul Fithri di dalam masjid, mereka mengeraskan suara ketika bertakbir.”
Dari keterangan tersebut jelaslah bahwa bertakbir pada malam ‘Îdul Fithri termasuk dari perkara yang disyari’atkan.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra’âh pada 25 Ramadhân 1438 di Bekasi.

⛵⛵⛵
http://t.me/majaalisalkhidhir